Recent Posts

Friday, June 1, 2012

Manajemen ITC: Yang Dibeli Pedagang Toko, Bukan Jalan

Your browser does not support iframes.

placeholder



Surabaya -
Pihak manajemen ITC Mega Grosir menganggap bahwa demo yang dilakukan para pedagang tidaklah mewakili keseluruhan pedagang. Demo itu hanya dilakukan oleh segelintir pedagang yang ingin membenarkan pelanggaran aturan yang dilakukan sendiri.

“Demo ini adalah ulah dari segelintir pedagang yang melanggar aturan. Mereka menggunakan massa agar tindakannya dapat dibenarkan,” kata General Manager ITC Mega Grosir, Kristin, kepada wartawan di kantor manajemen ITC, Jalan Gembong, Selasa (19/4/2011).

Kristin menerangkan bahwa seperti di negara Indonesai yang mempunyai undang-undang, ITC pun juga mempunyai aturan tata tertib yang harus dipatuhi para pedagang. Para pedagang datang ke ITC karena mereka membeli, menyewa atau mengontrak toko yang ukurannya sudah ditentukan.

Karena ITC merupakan pusat grosir yang pedagangnya mempunyai banyak barang, maka pihak manajemen memberikan toleransi penambahan space jalan untuk digunakan sebagai media display bagi masing-masing toko.

Penambahan space untuk berdagang itu dilakukan dengan memberi marking (tanda) berupa selotip hitam sebagai batas untuk memajang barang dagangan sepanjang 70 cm. Penambahan space itu memberikan tambahan 30% ruang bagi para pedagang.

Kristin mengatakan penambahan batas itu rupanya masih kurang bagi beberapa pedagang. Mereka menginginkan space lebih banyak dengan alasan barang yang dipunyai sangat banyak sehingga memerlukan tempat lebih luas. Penambahan space itu tentu saja akan memakan lebih banyak ruas jalan. Tetapi keinginan pedagang itu ditentang pihak ITC

“Jalan itu tidak bisa dipakai berdagang. Ingat yang dibeli itu toko, bukan jalan. Jalan hanya digunakan untuk pengunjung dan untuk evakuasi,” tambah Kristin.

Jika keinginan itu dibiarkan, kata Kristin, maka dikhawatirkan akan ada toko yang tidak dilirik pedagang karena desakan dari barang dagangan milik toko lain. Jadi peraturan pembatasan tempat memajang dagangan ini dilakukan untuk kebaikan pedagang sendiri.

“Salah kalau kami tidak mengajak mereka bicara. Enam bulan lalu kami mengirim mereka surat tentang penambahan space memajang dagangan. Bagi yang tidak jelas bisa bertanya ke pihak manajemen. Kemudian Kami beri waktu 3 bulan untuk penataan barang, tetapi dicuekin. Lalu kami beri waktu 3 bulan lagi hingga batas akhir 18 April,” lanjut Kristin.

Hingga batas waktu usai, ternyata masih ada pedagang yang melanggar batas berdagang. Karena itu petugas ITC mendatangi setiap toko yang memajang dagangan melebihi batas. “Kami tidak langsung bertindak keras. Tetapi mereka yang melanggar kami imbau bahkan kami bantu bila ingin memundurkan dagangan,” terang Kristin.

Tapi niat itu, tutur Kristin, malah disalahartikan. Para pedagang yang sedari awal anti dengan peraturan menganggap bahwa itu adalah upaya ITC untuk mengubah ITC dari brand grosir menjadi eceran. Kristin sendiri mengaku bahwa demo itu dilakukan oleh provokator.

Bahkan Kristin menyebut bahwa ada 5 pedagang yang menjadi provokator. Para
provokator itu kemudian mengajak pedagang lain untuk melakukan demo.

“Toko yang tutup tidak banyak, malahan toko yang buka jauh lebih banyak. Dari 2.000 pedagang, hanya 5 yang menjadi provokator,” tutur perempuan berkacamata itu.

Kristin menyebut bahwa demo dan penutupan toko hanya terjadi di Upper Ground (UP). Sementara di lantai lain tidak terjadi demo dan penutupan toko. Kristin menyebut bahwa demo itu hanya terjadi di UP karena provokatornya ada di lantai tersebut. “Yang bermasalah adalah UP karena di situlah letak provokatornya,” tandas Krsitin.

Sementara dari pengamatan detiksurabaya.com hingga pukul 15.00 WIB, toko di UP di blok B yang tadinya tutup kini sudah buka kembali. Sementara toko di blok B lebih banyak yang tutup.

(iwd/fat)



Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Baca Juga:

  • Dipaksa Jual Eceran, Pedagang ITC Kompak Tutup Toko
  • Isu Terbakar, Pengunjung & Pemilik Toko di ITC Semburat
  • Sebelum Rampas Rp 33 Juta, Pelaku Sempat Intai Korbannya
  • Pedagang ITC Dirampok dan Dilukai Wajahnya
  • Aksi Bunuh Diri Lay Tjung Tak Pengaruhi Pasar Atum Mal
  • Manajemen Pasar Atum Santuni Lay Tjung Tjuan

1x1


bannerpromo allproperty bukukuning 280x125

Sumber:http://feedproxy.google.com/~r/detik/Zgvz/~3/D93nEgAqBFw/manajemen-itc-yang-dibeli-pedagang-toko-bukan-jalan

No comments:

Post a Comment