Recent Posts

Saturday, June 9, 2012

6 Program Ekonomi Baru SBY

share”>

placeholder


Foto: Setpres

Bogor -
Presiden SBY menetapkan enam prioritas program percepatan ekonomi yang pelaksanaan dilakukan hingga 15 tahun ke depan. Program tersebut merupakan dasar bagi mendorong bergeraknya ekonomi daerah yang dampaknya adalah terbukanya lapangan kerja baru serta berkurangnya jumlah rakyat miskin.

Pertama adalah ketahanan pangan. Sektor ini menempati posisi teratas sebab sangat besar peluang di masa depan terjadi krisis pangan global akibat bertambahnya jumlah penduduk ditambah dengan perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pangan.

“Bila ini masalah, maka peluang bagi dunia usaha. Saya tahu biasanya ada saja persoalan harga yang membuat rakyat menjerit, maka kebijakan soal pangan ini harus tepat,” kata SBY saat menutup rapat kerja rencana induk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi, di Istana Bogor, Selasa (19/4/2011).

Kedua adalah sektor energi, terutama ketersediaan energi listrik di seluruh wilayah. Perlu percepatan pengadaan pembangkit listrik yang berbasiskan sumber energi baru dan terbarukan seperti panas bumi di samping batubara dan pembangunan kilang minyak baru.

Ketiga adalah pengadaan infratruktur. Terutama pada pembangunan pelabuhan baru di luar Jawa, melanjutkan proyek jalan tol serta ruas penghubung baru yang sudah belasan tahun banyak tertunda dengan berbagai alasan.

“Untuk pembebasan lahan, tentu memerlukan kolaborasi dengan pemerintah daerah, yang penting rakyat tidak dirugikan,” wanti SBY.

Prioritas selanjutnya adalah pengadaan sarana transportasi laut dan udara yang efektif menghubungkan semua pulau. Melalui transportasi yang efektif, maka masyarakat di daerah terpencil dan terluar dapat memenuhi ketersediaan logistik mereka dengan harga terjangkau.

“Bila perlu kita lakukan revolusi transportasi, bila tidak maka biaya pengadaan logistik akan terus mahal,” sambung SBY.

Kelima adalah pembenahan kebijakan di sektor pembiayaan. Selama ini pemerintah sampai harus mencari dana dari luar negeri untuk membiayai pembangunan, sedangkan sumber dana di dalam negeri sebenarnya tersedia. Ini karena masyarakat masih lebih memilih menyimpan uang dibanding berinvestasi.

“Saya dengar ada dana yang nongkrong dan cuma diambil bunganya. Kita sampai teriak-teriak ke luar negeri untuk cari dana, padahal ada dari dalam negeri ada kemampuan. Perlu dikampanyekan keseimbangan antara menabung dan berinvestasi,” ujar SBY.

Terakhir adalah mendorong UMKM untuk berkembang. Perlu ada perlakuan tersendiri agar para pelaku UMKM tidak terpaksa harus berhadapan dengan pengusaha besar, sebab pasti mereka akan kalah dari segi sumber daya.

“Ada jutaan pelaku UMKM, selama ini mereka kurang terwakili. Suara mereka harus didengar,” tegas SBY.

(lh/dnl)

GRATIS! puluhan voucher pulsa! ikuti terus berita dari DetikFinance di Hape-mu.
Ketik REG FIN kirim ke 3845 (khusus pelanggan Indosat Rp.1300/hari)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Baca Juga :

  • SBY: Jangan Beri Rakyat ‘Cek Kosong’
  • Bahas Ekonomi, SBY Kumpulkan Menteri dan Gubernur di Bogor
  • Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 6,5% Triwulan I-2011
Sumber:http://feedproxy.google.com/~r/detik/nMoG/~3/yoZEyiyqCXI/6-program-ekonomi-baru-sby

No comments:

Post a Comment