Recent Posts

Thursday, June 21, 2012

Dr. Martens Luncurkan Koleksi Busana Pertamanya

placeholder

dok. Dr. Martens

Jakarta – Dr. Martens, brand sepatu yang menjadi ikon anak muda di tahun 90-an mulai mengekspansi pasarnya. Brand sepatu asal Inggris tersebut telah merilis lini pakaian pertama dan juga lini aksesorinya.

Seperti yang dikutip dari Telegraph, koleksi busana Dr. Martens sudah diluncurkan pada Senin (18/4/2011) lalu. Brand yang sepatunya kerap kali dikenakan oleh seleb dunia mulai dari Agyness Deyn hingga Jessica Alba, mendesain beberapa busana berupa kemeja, sweater dan terusan dengan siluet modern.

Dalam koleksi busana pria, Dr. Martens menghadirkan kemeja berbahan chambray, kaus bermotif garis dan beberapa cardigan. Sedangkan untuk wanita, Dr. Martens menawarkan beragam terusan berbahan kaus dan terusan kemeja bermotif kotak-kotak dengan warna-warna gelap. Tidak hanya busana saja, Dr. Martens juga menyuguhkan koleksi aksesori berupa tas selempang dan satchel yang terbuat dari bahan kulit sepatu Dr. Martens dan juga bahan parasut.

Serangkaian koleksi busana pertama Dr. Martens ini dijual dengan harga mulai dari Rp 423 ribuan hingga Rp 987 ribuan. Bagi Anda yang tertarik untuk segera memilikinya, koleksi ini sudah bisa didapatkan di toko dan situs resmi Dr. Martens.

(eya/kik)


Sumber:http://feedproxy.google.com/~r/detik/VASR/~3/TXUbZdkg_w0/dr-martens-luncurkan-koleksi-busana-pertamanya

Wednesday, June 20, 2012

Pembebasan Kapal Sinar Kudus Dikabarkan Molor

Your browser does not support iframes.

Kediri -
Tercapainya kesepakatan nilai tebusan antara PT Samudera Indonesia dengan perompak Somalia tak menjadikan kapal MV Sinar Kudus bisa segera dibebaskan. Pembayaran tebusan yang molor mengakibatkan pembebasan kapal tertunda, hingga 2 bulan mendatang.

Yunita (35), istri dari Mas Bukhin (37), Mualim II kapal Sinar Kudus mengatakan, kabar tertundanya pembebasan diperolehnya dari istri kapten kapal Sinar Kudus, Slamet Juhari. PT Samudera Indonesia mengaku membutuhkan waktu lebih lama untuk menyerahkan uang tebusan yang nilainya disepakati US$ 3 juta.

“Kemarin saya telepon Bu Slamet dan diberitahu kabar itu,” kata Yunita kepada detiksurabaya.com melalui telepon seluler, Rabu (20/4/2011).

Yunita mengaku tak tahu persis alasan PT Samudera Indonesia menunda pembayaran tebusan. Namun berdasarkan cerita istri Slamet Juhari, pembayaran membutuhkan lama karena nilai tebusan yang sangat besar, sehingga proses membawa uang juga harus dipastikan keamanannya.

“Bu Slamet yang bilang, karena dia yang sudah meminta klarifikasi ke kantor (PT Samudera Indonesia). Katanya mencairkan uang di bank senilai tiga juga dollar juga gak gampang, makanya butuh waktu lama,” urai Yunita.

Terjadinya penundaan pembebasan ini semakin menambah kecemasan keluarga ABK, termasuk Yunita. Terlebih setelah komunikasi dengan ABK melalui sambungan telepon saat ini jarang bisa dilakukan, tanpa diketahui alasannya.

“Kalau boleh meminta ya pengennya tebusan segera dibayarkan, agar kapal bisa secepatnya bebas dan suami saya bisa segera pulang ke rumah dengan selamat,” tandas Yunita.

Kapal MV SInar Kudus yang memuat biji nikel dibajak perompak Somalia di Laut Arab pada tanggal 16 Maret 2011 lalu, di tengah perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Selatan ke Rotterdam, Belanda. Kapal tersebut seharusnya sudah sampai di tujuan 34 hari setelah keberangkatannya.

Dari proses negosiasi yang panjang, dikabarkan PT Samudera Indonesia akhirnya menyepakati nilai tebusan kepada perompak sebesar US$ 3 juta.

(bdh/bdh)



Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Baca Juga:

  • Wagub Jatim Berharap Pemerintah Selamatkan ABK Sinar Kudus
  • Istri ABK: Kalau Gedung Baru DPR Disetujui, Kenapa 20 Nyawa Diabaikan
  • Perompak Somalia Turunkan Nilai Tebusan, ABK Minta Segera Dibebaskan
  • Satu Lagi Warga Kediri Jadi Korban Pembajakan Perompak Somalia
  • ABK Sinar Kudus Minta Pemerintah Tak Lakukan Operasi Militer
  • Kesehatan ABK Sinar Kudus yang Dibajak Perompak Somalia Kritis

1x1


bannerpromo allproperty bukukuning 280x125

Sumber:http://feedproxy.google.com/~r/detik/Zgvz/~3/sqIRRvHmARU/pembebasan-kapal-sinar-kudus-dikabarkan-molor

'Semangat Badan Usaha Pelabuhan Jangan Kebablasan'

Your browser does not support iframes.

Surabaya -
Menjadi kebanggaan bahwa di Jawa Timur paling semarak munculnya Badan Usaha
Pelabuhan (BUP), hal ini sejalan dengan terbitnya UU Pelayaran No 17/2008.

BUP tersebut adalah ada BUP Pelindo III sebagai pemain lama yang sudah banyak pengalaman, BUP PT MISI di Soca madura, BUP PT BJTI, dan BUP PT Pelabuhan Jatim Satu (PT PJS), disamping itu beberapa pengusaha lain seperti PT Maspion juga telah melakukan bongkar muat barang umum, satu lagi ada PT Global Nusantara yang konon akan menempati lokasi didekat Kodikal atau sebelah barat laut PT TPS.

Dunia pelabuhan saat ini semarak dengan fenomena munculnya BUP-BUP baru yang bisa mengantongi SK BUP dari Kementrian Perhubungan dan mendadak bagai pedang ampuh yang seolah bisa ‘semaunya’ dengan menghembuskan untuk ‘Akhiri monopoli Pelindo’.

Pemanfaatan SK BUP tersebut rupaya telah melenceng dari norma etika dalam bisnis,
sehingga tampak jelas cara-cara dan upaya-upaya untuk ‘merebut’ fasilitas aset
negara yang dikelola oleh Pelindo III selama ini. Yang paling unik sejak awal terbitnya BUP muncul PT.Pelabuhan Jatim Satu yang dengan seenak jidatnya bermaksud menggunakan dermaga Jamrud untuk meresmikan BUP barunya.

Anehnya, dengan berbekal surat BUP dari Kementerian Perhubungan, salah satu BUP
di Jawa Timur sekonyong-konyong akan bisa melakukan apa saja, hingga mau merebut
maupun menempati aset Pelindo III seperti yang terjadi pada 21 Januari 2011 lalu,
dengan me-launching perusahaan tersebut menggunakan fasilitas aset negara yang
dikelola Pelindo III dengan tanpa ijin. Walaupun akhirnya acara launching tersebut dipindahkan ke gedung Administratur Pelabuhan (Adpel Tg Perak)

Upaya pemaksaan PT PJS tidak sampai disitu dengan tanpa memahami UU No 17/2008
secara keseluruhan, memaksa Otoritas Pelabuhan melalui surat nomor PU.601/01/04/OP.SBA.2011 yang ditandatangani Kepala OP III Tanjung Perak Surabaya, I Nyoman Gde Saputra tertanggal 30 Maret 2011, mengajukan kepada Menteri Perhubungan (Menhub) melalui Dirjen Perhubungan Laut (Dijenperla), perihal permohonan ijin uji coba penggunaan dermaga Berlian Timur untuk kegiatan pelayanan kapal dan bongkar muat barang oleh PT Pelabuhan Jatim Satu.

Dalam surat tersebut disebutkan, sebelumnya OP-III telah menerima permohonan PT PJS untuk uji coba operasi. Padahal fasilitas yang diminta tersebut masih dalam pengelolaan BJTI.

Pada 12/4/2011 yang lalu diadakan acara Coffee Morning bersama Gubernur Jawa Timur, banyak pengusaha menyoroti soal pernyataan sikap Kadin Jatim, melalui ketuanya La Nyala Matalitti meminta Gubernur Jatim untuk meng-evaluasi dan meng-audit ase-aset BUMN secara menyeluruh yang dikelola Pelindo III.

Seperti yang ditanggapi oleh Bambang Smith selaku Koordinator Aliansi Ormas dan
LSM (AOM) Jatim bahwa pernyataan sikap Kadin tersebut justru merecoki APBN yang
selama ini telah dijalani oleh Pelabuhan, dan permintaan ini ‘terlalu muluk-muluk’ dan ‘tidak masuk akal’ Dimana Pelindo III yang saat ini telah menjadi Terminal Operator mendapat ijin berdasarkan Keptusan Menteri Perhubungan Nomor 88 tahun 2011 tanggal 14/02/2011 tentang Pemberian ijin Usaha kepada Pelindo III sebagai BUP.

Seperti yang banyak dilansir oleh media bahwa PT. Pelabuhan Jatim Satu dengan serta merta telah menggunakan tangan kekuasaan yaitu melalui Gubernur Jatim, bahwa Pakde Karwo Minta Aset Pelindo III di Jatim ? sehingga tampak jelas keinginan merebut fasilitas Pelindo III juga dilakukan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

Kabarnya, melalui surat bernomor; 552/46/104/2011 tertanggal 7 Januari 2011, Soekarwo mengirim surat kepada 3 Menteri yaitu Menteri Keuangan, Menteri BUMN dan
Menteri Perhubungan, untuk meminta sebagian aset Pelindo III Jawa Timur (Jatim).

Dimana nantinya sebagai aset pengelolaan pemerintah propinsi Jatim. Gubernur Jatim meminta aset Pelindo III diantaranya, Pelabuhan Tanjung Perak, Gresik, Tanjung Tembaga di Probolinggo dan Tanjung Wangi di Banyuwangi.

Menangganpi kondisi ini Dirut Pelindo III, Djarwo Surjanto tetap ‘Kukuh’ Pertahankan Aset. Informasi yang didapat bahwa beberapa BUP baru memang telah mengantongi SK BUP, diantaranya PT. BJTI. Dimana BJTI telah memiliki fasilitas dan sudah beroperasi. Lalu, PT. Global Nusantara (GN) yang kabarnya akan membangun terminal di lokasi dekat Kodikal. Selanjutnya, PT. Soca Madura juga rencana akan membangun terminal di ujung barat Madura. Anehnya, justru PT PJS yang belum jelas arahnya dan belum mempunyai rencana maupun fasilitas. Benarkah ?

Pertanyaan yang menarik, apa syarat pemerintah bisa mengeluarkan BUP? Pengalamankah, modalkah atau politikah? Semuanya adalah Abunawas yang bisa
menjawab.

Jika kita simak kembali UU No 17/ Th 2008 pada pasal 344, butir (c) disebutkan
bahwa kegiatan pengusahaan pelabuhan yang telah diselenggarakan oleh Badan usaha Milik Negara TETAP DISELENGGARAKAN oleh Badan Milik Negara tersebut, artinya Pelindo tetap melaksanakan kegiatan di pelabuhan sesuai dengan wilayah yang telah diatur. Sudah selayaknya jika bermunculnya BUP-BUP baru harus mempunyai fasilitas
sendiri.  

PT PJS telah mendeklarasikan sebagai BUP yang disebutkan akan bersaing dengan Pelindo III, khususnya kegiatan di Tg Perak, namun anehnya ternyata BUP PP PJS belum mempunyai fasilitas dan belum jelas akan memiliki lokasi operasionalnya.

Pada Surat Keputusan kementerian Perhubungan tentang pemberian ijin usaha sebagai
BUP pada Diktum (3) disebutkan bahwa “Dalam melakukan kegiatan jasa kepelabuhanan sebagaimana diktum kedua BUP tersebut diwajibkan (a) menyediakan dan memelihara
fasilitas pelabuhan, (b) memberikan pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah, dst. Jika melihat butir (a) tersebut jelas BUP yang akan melakukan usaha harus menyediakan fasilitas pelabuhan, bagamana jika belum punya?  Ya harus punya modal, minimal dapat bekerja-sama.

Maka sangat tepat jika akhirnya muncul surat jawaban dari Menteri BUMN kepada Gubernur Jawa Timur No. S-150/MBU/2011 tanggal 29 Maret 2011 perihal permohonan
sebagian aset PT Pelindo III, pada butir 1 disebutkan bahwa sesuai UU No 19/2003 tentang BUMN dan UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa aset BUMN
merupakan aset milik BUMN itu sendiri sebagai konsekwensi yuridis bahwa BUMN merupakan Badan Hukum yang mempunyai kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan
negara selaku pemiliknya, disebutkan pula mengacu pada UU No 17 tahun 2008 pada
pasal 344 butir (3) disebutkan diatas yang menunjukkan Pelindo tetap mengelola
aset tersebut.

Karena itu Pelindo III tidak dapat melepas aset-aset dimaksud karena masih menggunakan seluruh aset yang ada hingga saat ini serta masih melakukan kegiatan pengusahaan di pelabuhan dimaksud.

Mengutip surat Menteri BUMN tersebut, bahkan disarankan agar dapat bekerja-sama
dengan PT Pelindo III, disebutkan pula berdasarkan uraian tersebut maka permintaan Gubernur Propinsi Jawa Timur tidak dapat dipertimbangkan. Dengan demikian jawaban Menteri BUMN dapat menyadarkan kita semua dari semangat BUP yang kebablasan dengan mengabaikan etika berbisnis yang baik. Pemaksaan Kadin Jatim agar Gubernur Jatim ikut menekan Pelindo III menjadi ‘preseden buruk’, antara kepentingan bisnis dengan politik kekuasaaan.

Hal inilah yang malah menimbulkan kontra-produktif yang justru akan menghambat perekonomian di Jawa Timur, dengan statement-statement dari Kadin Jatim yang terus mendzolimi Pelindo III maka perlu dipertanyakan apa maksud Kadin Jatim itu? Dan apa kaitannya dengan PT Pelabuhan Jatim Satu?

Banyak pengusaha yang mulai meragukan niat baik dari Kadin Jatim ini, bukan malah
mendukung kelancaran tetapi malah ‘merecoki’ terus di pelabuhan. Secara logika
bila Pelabuhan Jatim Satu punya modal ya selayaknya buka investasi baru membangun
pelabuhan baru.

Terakhir mulai ada hembusan, yang seolah Pelindo III tidak berkontribusi apa-apa buat Jawa Timur, padahal dengan kelancaran di pelabuhan Tanjung Perak sebagai hub-port maka memberikan kelancaran perekonomian di Jawa Timur, disisi lain Pelindo III dalam 5 tahun terakhir ini telah menyalurkan dana UKM dan Bina Lingkungan untuk di masyarakat Jawa Timur hingga Rp. 40 Miliar lebih, Pelindo III sebagai BUMN telah memberikan sumbangsih deviden kepada Pemerintah sekitar Rp. 260 Miliar, Pajak sebesar Rp. 222 Miliar.

Tentu menjadi naif bila dikatakan Pelindo III tidak berkontribusi bagi pemerintah, dan sekali lagi perlu dipertanyakan apa maksud dan tujuan Kadin Jatim itu. (penulis adalah pemerhati pelabuhan)

(gik/gik)



Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Baca Juga:

  • Buruh Tuntut Pelindo III Tidak Monopoli Bongkar Muat di Tanjung Perak
  • PT Pelabuhan Jatim Satu Siap Beroperasi di Pelabuhan Tanjung Perak
  • Tol & Situs Dolly
  • KADIN Jatim Dirikan Badan Usaha Kepelabuhanan
  • Pelindo III Tanjung Perak Berlakukan Tarif Baru Per 1 Juli
  • Pantau Arus Mudik, Pelindo Siapkan 72 CCTV

1x1


bannerpromo allproperty bukukuning 280x125

Sumber:http://feedproxy.google.com/~r/detik/Zgvz/~3/adLYhmUVZc8/semangat-badan-usaha-pelabuhan-jangan-kebablasan

Rektor UMM Yakini Mahasiswanya Bukan Korban Gerakan NII

Your browser does not support iframes.

placeholder



Mahatir Rizki hilang

Malang -
Rektorat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meminta kepolisian segera melakukan tindakan atas aksi penipuan yang menimpa anak didiknya. Namun diyakini jika para korban tersebut bukan korban upaya perekrutan gerakan Negara Islam Indonesia (NII).

“Kami minta segera bertindak, korbannya sudah banyak,” terang Rektor UMM Muhajir Effendi dihubungi melalui telepon genggamnya, Rabu (20/4/2011) pagi.

Menurutnya, sudah merupakan tugas polisi menyelidiki serta membekuk pelaku, dengan modal keterangan dari saksi serta alat bukti lainnya. Karena dikhawatirkan pelaku akan terus melakukan aksinya.

“Korbannya mesti mahasiswa baru, karena mental mereka masih labil,” tegasnya.
Kejadian itulah yang menimpa anak didiknya, nyaris dua kali selama tiga tahun ini, 13 mahasiswanya menjadi korbannya.

Ditanya apakah pelaku memang jaringan gerakan NII, Muhajir dengan enteng menyangkalnya. Pasalnya, melihat dari sosok pelaku yang terekam dalam kamera korban, sangat mustahil, apabila mereka merupakan jaringan kelompok radikal.

“Dari segi penampilan serta fisik, tidak menyakinkan. Kalau mereka adalah kelompok NII,” tandasnya.

Dia menilai, NII hanya sebagai media untuk memperalat calon korbannya. Hal ini sama halnya dengan modus operandi kasus penipuan lainnya. “Ini murni penipuan, seperti kala menimpa TKI baru pulang dari luar negeri. Karena sasarannya harta benda korban,” bebernya.

Pihaknya telah meminta seluruh mahasiswa, waspada terhadap modus penipuan
tersebut. Dan ini juga bakal dilakukan kepada mahasiswa tahun ajaran baru.

Pernyataan rektor terkesan bertolakbelakang dengan yang dialami Mahatir Rizki (19). Mahasiswa jurusan IT semester II ini hilang sejak akhir Maret 2011 lalu.

Pihak keluarga  mahasiswa asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengkhawatirkan Rizki terperangkap dalam gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Sebab pada Selasa (19/4/2011) malam, mendadak Rizki menghubungi orangtuanya melalui sambungan telepon. Tanpa menyebutkan lokasinya, dia menyatakan telah hidup tenang, di sebuah tempat.

Benarkah Rizki direkrut gerakan NII ataukah hanya korban penipuan berkedok NII belaka?
(gik/gik)



Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Baca Juga:

  • Mahasiswa UMM Hilang, Dikhawatirkan Mahatir Rizki Terjebak Gerakan NII
  • Dua Kali Mahasiswa UMM Jadi Korban ‘Cuci Otak’, Sasaran Mahasiswa Baru
  • Seorang Mahasiswa Universitas Negeri Malang Dilaporkan Hilang
  • Mahatir Rizki, Korban ‘Pencucian Otak’ Mengaku Sudah Hidup Tenang
  • Mahasiswa Unibraw Korban ‘Pencucian Otak’ Dikabarkan Bertambah
  • Polda Jatim Kawal Kasus Dugaan ‘Cuci Otak’ 10 Mahasiswa Malang

1x1


bannerpromo allproperty bukukuning 280x125

Sumber:http://feedproxy.google.com/~r/detik/Zgvz/~3/q5g6rTX3744/rektor-umm-yakini-mahasiswanya-bukan-korban-gerakan-nii

Para Unggulan Belum Terhadang

share”>

Stosur Reuters285
Reuters

Stuttgart – Petenis yang berada dalam daftar unggulan tak menemui hambatan berarti di babak pertama Stuttgart Grand Prix. Samantha Stosur, Li Na, Marion Bartoli dan Jelena Jankovic memetik kemenangan atas lawan-lawannya.

Unggulan kelima yang sekaligus finalis tahun lalu Samantha Stosur sempat dipaksa berjuang keras di set pertama saat menghadapi Maria Jose Martinez Sanchez yang asal Spanyol. Stosur akhirnya menang dua set langsung dengan 7-5 dan 6-1.

Di babak berikutnya Stosur akan berhadapan dengan Daniela Hantuchova. Pada pertandingan pertamanya, Hantuchova mengandaskan petenis Romania Alexandra Dulgheru dengan 7-5 dan 6-3.

Sementara itu unggulan tujuh Jelena Jankovic memetik kemenangan mudah atas petenis Spanyol Beatriz Garcia Vidagany dengan dua set langsung 6-1 dan 6-2. Unggulan delapan yang juga petenis nomor 12 dunia, Marion Bartoli tampil meyakinkan saat mendepak Tsvetana Pironkova 6-4 dan 6-1.

Petenis nomor satu dunia yang ditempatkan sebagai unggulan teratas, Caroline Wozniacki belum menjalani pertandingan pertamanya. Dia baru akan berlaga pada Rabu (20/4/2011) ini dengan menghadapi wakil Slovakia Zuzana Kucova.

Hasil babak pertama Stuttgart Grand Prix

Jelena Jankovic (Serbia) vs Beatriz Garcia Vidagany (Spain) 6-1, 6-2
Andrea Petkovic (Germany) vs Tamira Paszek (Austria) 3-6, 6-2, 6-2
Agnieszka Radwanska (Poland) vs Jamie Hampton (U.S.) 6-0, 6-1
Anastasia Pavlyuchenkova (Russia) vs Roberta Vinci (Italy) 6-3, 6-4
Sabine Lisicki (Germany) vs Dominika Cibulkova (Slovakia) 7-5, 7-6(2)
Zuzana Kucova (Slovakia) vs Anna Chakvetadze (Russia) 1-6, 7-5, 4-4 (Chakvetadze mundur)
Julia Goerges (Germany) vs Michaella Krajicek (Netherlands) 6-3, 6-1
Daniela Hantuchova (Slovakia) vs Alexandra Dulgheru (Romania) 7-5, 6-3
Samantha Stosur (Australia) vs Maria Jose Martinez Sanchez (Spain) 7-5, 6-1


( din / roz )



Dapatkan info harian khusus olahraga Raket.
Ketik REG DS RAKET kirim ke 3845 (khusus pelanggan Telkomsel)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Baca juga :

  • Sony Ericsson Open
    Jankovic & Zvonareva Melaju, Schiavone Kandas
  • Indian Wells
    Jankovic Melenggang
  • Australia Terbuka
    Clijsters Menang, Jankovic Tumbang
Sumber:http://feedproxy.google.com/~r/detik/Lvcc/~3/PQqnaIJRiDc/para-unggulan-belum-terhadang

DPR Ingatkan Citibank Segera Minta Maaf ke Publik

Sumber:http://feedproxy.google.com/~r/detik/BPZW/~3/nZbF9oWwY6Q/dpr-ingatkan-citibank-segera-minta-maaf-ke-publik

Melinda Belum Juga Ceritakan Alasan Kabur ke Keluarga

Sumber:http://feedproxy.google.com/~r/detik/BPZW/~3/D7PrmnoUfD4/melinda-belum-juga-ceritakan-alasan-kabur-ke-keluarga