Recent Posts

Monday, May 7, 2012

Tinta Cumi yang Tidak Bikin Gigi Hitam

Your browser does not support iframes.


placeholder


Foto: Bondan Winarno

Jakarta

Mi kok hitam? Justru inilah yang menjadi signature dish dari resto ini. Pertama kali hadir di FoodFest Kemang, miitem kini hadir lebih mantap di dua tempat yang lebih mapan: Plaza Indonesia dan Citywalk Sudirman (021 96491824). Dengan kepindahannya – yang tentu saja juga mengubah profil pelanggannya – miitem meluaskan menunya di luar mi, khususnya pizza dan sandwich. Maklum, resto ini memang offspring dari Vineth Bakery.

Hitamnya mi di miitem adalah merupakan infusion dari tinta cumi. Sangat boleh jadi ini terinspirasi oleh tradisi Italia dengan hidangan populer: spaghetti al nero di seppie – yaitu spaghetti yang dimasak dengan bawang putih dan tinta cumi. Bila makan spaghetti yang lezat ini, langsung saja bibir, gigi, dan lidah kita menjadi hitam legam.

Di miitem, tinta cuminya “dimasukkan” ke dalam mi pada saat pembuatannya. Adonan bahan mi dicampur dengan tinta hitam cumi. Dengan cara ini, kita mendapatkan mi dengan citarasa (flavor) tinta cumi, tetapi gigi kita tidak menjadi hitam olehnya.

Favorit saya di sini adalah miitem aglio olio (Rp 35 ribu), yaitu mi hitam yang dimasak seperti tradisi pasta, yaitu dengan minyak zaitun dan bawang putih. Sajian sederhana ini memang bisa membuai bila dimasak dengan tepat. Bukan saja dari tingkat kekenyalan mi-nya yang harus al dente, melainkan juga komposisi bumbu-bumbu minimalisnya.

Favorit saya yang lain adalah mi hitam yang dimasak dengan fermented prawn (cincalok). Citarasanya sangat unik. Rujak krupuknya juga istimewa. Penamaan ini sangat unik. Ternyata yang dimaksud adalah mi hitam yang digoreng kering seperti halnya ifumi atau mi titi.

Dalam kunjungan terakhir ke sana, saya mencoba mi hitam yang disajikan seperti tempura udon. Mi-nya tetap mi hitam kukus, di-topping dengan tempura udang, dengan kuah shoyu yang disajikan dalam mangkuk kecil terpisah (Rp 45 ribu). Penyajian yang sangat menarik, sekaligus juga mak nyuss!

Produk “tinta cumi” lainnya juga hadir dalam bentuk pangsit hitam dan nasi goreng hitam yang mengingatkan saya pada nasi liwet khas Kuba, atau juga risotto al nero. Perlu dicoba bila Anda memang menyukai kuliner unik.

Lain kali, bila berkunjung ke sana lagi, pasti saya akan mencobai berbagai pizza dan sandwich yang ditawarkan. Mixed cheese pizza-nya tampak yummy (Rp 37 ribu). Porsinya cukup untuk disantap sebagai snack ataupun light meal. Ada juga pizza dengan topping smoked salmon (Rp 55 ribu) dengan penampilan yang cantik. Sandwich yang disajikan dengan focaccia dan roti pita (Rp 45-65 ribu) juga tampak menggoda.

Untuk makan siang yang lebih serius, bisa dipilih berbagai individual platters dari ayam atau daging sapi dalam berbagai olahan (Rp 60-120 ribu). Mereka yang sedang diet pun dapat selalu singgah untuk sup dan salad-nya (Rp 25-50 ribu). Chicken confit salad-nya saya rekomendasikan.

Khususnya yang berlokasi di Plaza Indonesia, miitem merupakan tempat yang cocok untuk disinggah sambil kongkow mendinginkan telapak kaki sejenak setelah jalan-jalan sambil berbelanja. Juga ada berbagai cemilan seperti kroket, roti prata, dan lain-lain.

Miitem
Plaza Indonesia, lantai 3
Jakarta Pusat
021 3107272

(dev/Odi)

Sumber:http://food.detik.com/read/2011/04/18/104040/1619507/933/tinta-cumi-yang-tidak-bikin-gigi-hitam

No comments:

Post a Comment