Recent Posts

Thursday, May 3, 2012

Pangdam IV Diponegoro: Saya Tidak Perintahkan Anggota untuk Menembak

share”>

placeholder


foto: Parwito/detikcom

Kebumen -
Pangdam IV Diponegoro Jawa Tengah (Jateng) Mayjen TNI Langgeng Sulistiyo menyatakan tidak ada perintah untuk menembak saat terjadi bentrokan antara TNI dengan petani yang merupakan warga Desa Setro Jenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Ia pun menyerahkan pemeriksaan pada Polisi Militer (POM) TNI.

“Saya tidak perintahkan. Nanti saja tunggu dan lihat hasil pemeriksaan POM TNI,” ujar Langgeng kepada detikcom, usai jumpa pers di Pendopo Kabupaten Kebumen, Jl Veteran, Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2011) malam.

Langgeng menyatakan insiden ini berawal pada hari Senin (9/4/2011) lalu saat warga menolak latihan militer di kawasan tersebut. Warga menolak latihan TNI yang berlangsung di Dislitbang Mabes TNI di Desa Setro Jenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kebumen.

“Saat itu ada penyanderaan anggota dan alutsista. Kenapa saya katakan penyanderaan. Sebab saat itu di dalam tidak bisa makan satu hari. Di dalam Dislitbang, padahal saya sudah tekankan rakyat dan TNI tidak bisa musuhan. Akhirnya latihan ditunda, tanpa terjadi apapun. Kami mengalah untuk tidak cari konfrontasi. Dalam dialog disampaikan warga meminta latihan TNI tidak diadakan selamanya itu tidak bisa,” terang Langgeng. 

Menurutnya akibat menolakan warga tersebut, latihan kemudian dilakukan di Kecamatan Ambal, Kebumen. Latihan tidak di lahan Dislitbang.

“Makanya kami menggelar latihan di Ambal. Saya juga ijin ke Bupati dan Camat Ambal dan Camat Mirit. Saya tidak ijin dan tidak memberitahu Camat Bulus Pesantren karena saya tidak latihan di sana,”jelas Langgeng. 

Langgeng menegaskan, sebagai Pangdam IV Diponegoro yang merupakan orang nomor satu dilingkungan TNI-AD di Jateng, ia siap bertanggungjawab atas insiden bentrokan antara anggotan dengan petani. Dia juga siap untuk meletakan jabatannya jika memang dalam penyelidikan salah dalam membuat keputusan.

“Pangdam IV bertanggung jawab. Saya serahkan keputusanya kepada pimpinan saya. Saya tidak takabur. Akal ungklung. Sebagai prajurit saya juga tidak boleh sakiti masyarakat,” tutur Langgeng. 
 
Langgeng juga menambahkan sebagai prajurit TNI, dirinya hanya selalu berlatih untuk kepentingan negara. Selama latihan berlangsung tidak ada gangguan apapun. Namun dirinya merasa heran saat masyarakat marah ketika melakukan latihan. Sebab latihan yang dilakukan tidak di tempat masyarakat yang marah itu.

“Saya prajurit TNI yang pekerjaanya latihan dan latihan. Latihan meriam hanya satu ada di Jateng, selama ini latihan berjalan dengan baik. Apalagi latihan tidak di Bulus Pesantren. Kenapa masyarakat marah padahal tidak latihan di tempat itu. Melarang TNI tidak latihan biasa. Yang menolak siapa yang setuju siapa,” tambah Langgeng.

Untuk melakukan penyelidikan dan dugaan penyimpangan yang dilakukan prajuritnya, Pangdam IV Diponegoro Jateng menghadirkan POM untuk melakukan penyelidikan terhadap insiden yang disetai penembakan itu.

“Malam ini saya sudah hadirkan POM untuk melakukan identifikasi apa yang sebenarnya terjadi. Termasuk anggota saya juga akan diperiksa. Termasuk saya diperiksa. Saya diperiksa juga tidak apa-apa sebab mengambil semua keputusan adalah beresiko. Saya sudah lapor Panglima TNI, Menteri Pertahanan, Kasad yang baru saja akan pulang dari luar negeri,” tukas Langgeng.

(her/gah)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Sumber:http://www.detiknews.com/read/2011/04/17/023236/1619013/10/pangdam-iv-diponegoro-saya-tidak-perintahkan-anggota-untuk-menembak

No comments:

Post a Comment