File: detiksurabaya.com
Surabaya -
Sistem Ujian Nasional (UN) yang digelar tahun ini mendapat acungan jempol dari Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Pasalnya UN bukan lagi penentu, tapi komposisinya 40 persen sekolah dan 60 persen UN.
“Ujian nasional tahun ini sangat menarik sekali. Dan sistemnya sangat bagus. Ujian nasional bukan lagi penentu, tapi komposisinya 40 persen sekolah dan 60 persen ujian nasional,” kata Saifullah Yusuf kepada wartawan usai membuka acara musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Pemprov Jatim di gedung Grand City, Surabaya, Senin (18/4/2011).
Bahkan wagub meminta masyarakat untuk tidak mempercayai siapa pun yang menjajikan akan memberikan bocoran jawaban UN.
“Jangan percaya, itu udah nggak mungkin, apalagi memberikan jawaban melalui sms (short message service). Karena satu kelas jawabannya berbeda dan soalnya juga acak, bagaimana bisa turunan,” jelasnya.
Menurutnya, para siswa maupun guru tidak bisa bekerjasama atau kongkalikong menghadapi UN. Pasalnya, sistem UN saat ini menggunakan sistem acak hingga 5 paket dalam satu kelas.
“Dengan sistem acak ini sudah tidak bisa bermain lagi, kan ada 5 paket. Gurunya juga nggak isok melok (Gurunya juga tidak bisa ikut bermain) dan peluang kecurangannya lebih kecil. Yang penting giat belajar dan berdoa,” terangnya.
Gus Ipul menambahkan, dirinya berharap semua siswa dapat lulus hingga 100 persen. “Namanya target ya lulus 100 persen. Kalau nggak lulus kan kasihan, Mudah-mudahan semuanya lulus 100 persen,” jelasnya.
(roi/fat)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Baca Juga:
- Kaki Diamputasi, Andrianta Tetap Semangat Kerjakan UN
- UN di SLB Dikeluhkan Lantaran Pakai Sistem Komputerisasi
- 34.068 Siswa SMU se Surabaya Ikuti UN
- Jelang UN, Mendiknas Imbau Siswa Belajar dan Berdoa
- Mendiknas Sidak Ruang Penyimpanan Soal UN di Polsek
- Kadiknas Surabaya Optimis Tak Ada Kebocoran Soal UN
No comments:
Post a Comment