share”>
Foto: dok.detikFinance
Jakarta -
Proses divestasi 7% saham PT Newmont Nusa Tenggara nampaknya akan bertemu pada jalan ‘perpanjangan’ sekali lagi. Padahal, jadwal divestasi yang ditargetkan bisa rampung pada 2010 lalu tak kunjung selesai hingga sekarang karena kisruh yang terjadi.
Staf ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bidang informasi dan komunikasi Kardaya Warika mengatakan, Menteri ESDM Darwin Saleh sudah menyampaikan perpanjangan divestasi ke Menteri Keuangan Agus Martowardojo.
“Iya, saat ini ada dua pertimbangan sehingga Menteri ESDM (Darwin Zahedy Saleh) telah mengirim surat kepada Menkeu (Menteri Keuangan/Agus Marto) yang isinya memandang perlu adanya perpanjangan (proses divestasi 7% saham Newmont),” katanya.
Adapun dua pertimbangan tersebut adalah, pertama, diperlukan adanya tindak lanjut yang lebih untuk proses pengalihan divestasi saham tersebut di mana masih ada beberapa hal yang perlu didetilkan lagi. Kedua, adanya tuntutan pihak ketiga yang harus dipelajari agar jangan sampai ke depannya dapat menimbulkan masalah.
“Kalau sudah masuk urusan mendetailkan kan biasanya agak lama, dan masih ada tuntutan pihak ketiga yang harus kita pelajari,” imbuh Kardaya.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait siapakah pihak tersebut yang masih menuntut hal ihwal permasalahan divestasi saham tersebut, Kardaya enggan menjawabnya. “Adalah, jadi ada pihak ketiga yang masih menuntut, maka itu pemerintah perlu keleluasaan pertimbangan tersebut,” jelasnya.
“Perpanjangan ini sudah diinformasikan kepada Newmont, dan mereka tidak keberatan. Jadi perpanjangan akan dilakukan untuk 30 hari ke depan sejak 18 April 2011 ini,” ujar Kardaya.
Seperti diketahui, hari ini massa di Sumbawa berdemo menuntut 7% saham divestasi Newmont diserahkan ke Pemda. Demo yang terjadi berjalan rusuh. Massa pun sampai saat ini masih memasang tenda untuk menginap di kawasan tambang Newmont.
Pada pekan lalu gelombang aksi warga Sumbawa Barat yang menyasar Newmont memrotes pemerintah pusat yang tak kunjung menyerahkan hak pembelian 7% divestasi saham Newmont 2010, pada daerah. Gelombang aksi warga itu sempat rusuh, warga memblokir jalan akses ke lokasi tambang. Terakhir Rabu (13/4/2011) siang, menggunakan 100 perahu, ratusan warga menggempur area pelabuhan khusus konsentrat PTNNT. Warga ingin menduduki pelabuhan, namun dihadang polisi.
Sesuai kontrak karya, pemegang saham asing NNT diwajibkan mendivestasikan 51% saham asingnya yang berjumlah 80% itu ke pihak nasional dengan jadwal paling akhir seharusnya Maret 2010. Sebanyak 20% sudah dikuasai nasional melalui Pukuafu, sehingga Newmont mesti mendivestasikan 31% sisanya.
Jadwal divestasi 31% saham Newmont sesuai kontrak karya adalah 3% Maret 2006, 7% Maret 2007, 7% Maret 2008, 7% Maret 2009, dan 7% Maret 2010. Namun semua jadwal divestasi itu mundur, dan kini tersisa 7% saham untuk jatah divestasi tahun 2010.
PT Multi Daerah Bersaing (MDB) sudah menguasai 24% saham divestasi dan berniat memiliki 7% divestasi 2010 sisanya. MDB merupakan perusahaan patungan PT Daerah Maju Bersama (DMB) dengan PT Multicapital, yang merupakan anak usaha Grup Bakrie. Sementara, DMB merupakan BUMD milik tiga pemda, yakni Pemda Sumbawa, Pemda Sumbawa Barat, dan Pemda NTB.
Kini sisa jatah divestasi sebesar 7% menjadi rebutan. Pihak Pemkab Sumbawa Barat menginginkan saham tersebut jatuh ke tangannya, dan mengancam akan menutup operasional Newmont jika tidak mendapatkannya.
Sementara pemerintah pusat seperti disampaikan Menteri Keuangan Agus Martowardojo, menegaskan akan membeli saham tersebut.
(nrs/dnl)
GRATIS! puluhan voucher pulsa! ikuti terus berita dari DetikFinance di Hape-mu.
Ketik REG FIN kirim ke 3845 (khusus pelanggan Indosat Rp.1300/hari)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Baca Juga :
- 8 Camat Pimpin Demo Menuntut 7% Saham Newmont
- Hatta Tak Mau Ikut Campur Kisruh Divestasi Newmont
- Demo Ricuh, Operasional Newmont Berjalan Normal
No comments:
Post a Comment