Recent Posts

Sunday, March 18, 2012

JK: Pemerintah Lambat Garap Potensi Gas

share”>

Kota Ramallah2 dalam Ulat Bulu di Jombang Ganti Serang Pinggiran


 Ulat Bulu di Jombang Ganti Serang Pinggiran

Jakarta -
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pemerintah lambat menggarap potensi gas bumi. Sementara produksi minyak justru terus turun karena sumur-sumur yang ada sudah tua, dan pemerintah lagi-lagi lambat mencari sumber-sumber baru.

Hal ini diutarakan JK usai bedah buku biografi ‘Sofyan Wanandi, Aktivis Sejati’ di Hotel Lumire, Senen, Jakarta, Kamis (7/4/2011) malam.

“Indonesia memiliki dua masalah, yaitu teknis dan birokrasi. Teknis, kita tahu bahwa sumur migas sudah banyak yang tua, dan tidak berproduksi optimal. Dan birokrasi, kita tidak memiliki sumur baru, atau tidak ada eksplorasi baru. Jika ada, kita telat dioptimalkan,” jelasnya.

Menurut JK, pemerintah jangan hanya fokus pada produksi minyak bumi, namun juga mengoptimalkan sumber gas melimpah dan belum tergarap maksimal.

“Gas, kita punya sumber yang banyak. Sudah dari dulu saya katakan, bahwa Natura, Masela atau sumber gas jalan. Namun pemerintah terlalu lamban,” tegas JK.

“Natuna, terlalu banyak pihak yang ada disana. Jadi (tidak tercapainya target mogas) semua harus bertanggung jawab,” jelasnya.

Atas langkah yang diambil Budi Indianto untuk mundur dari posisinya sebagai Deputi Operasi BP Migas, JK sangat mengapresiasi. Terlepas alasan mundurnya Budi karena tekanan dari atasannya, JK menilai hal ini merupakan tindakan yang sportif.

“Itu bagus, karena siapa yang paling bertanggung jawab dia harus sportif,” tuturnya.

“BP Migas lebih dari sisi administratif, kalau urusan lelang eksplorasi itu kan di (Kementerian) ESDM. Kita lebih lamban di birokrasi,” tegas JK.

Seperti diketahui, produksi minyak Indonesia rata-rata baru  mencapai 911 ribu barel per hari (bph), jauh di bawah target dalam APBN 2011 yang sebesar 970 ribu bph.

Hal tersebut menyebabkan Budi Indianto mengundurkan diri dari jabatan Deputi Operasional BP Migas karena dia merasa bertanggung jawab terhadap target produksi minyak dalam negeri yang tak kunjung mencapai target. Jabatan Deputi Operasi BP Migas kini dirangkap oleh Kepala BP Migas R Priyono.

(wep/qom)

GRATIS! puluhan voucher pulsa! ikuti terus berita dari DetikFinance di Hape-mu.
Ketik REG FIN kirim ke 3845 (khusus pelanggan Indosat Rp.1300/hari)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Baca Juga :

  • Duh! Minyak Indonesia Dibor Pakai Alat-alat yang Tua
  • Menteri BUMN Lega Api Kilang Cilacap Padam
  • 13.166 Jaringan Gas Kota Rampung Dibangun
Sumber:http://www.detikfinance.com/read/2011/04/08/075905/1611448/1034/jk-pemerintah-lambat-garap-potensi-gas

No comments:

Post a Comment