Gus Ipul sebelum masuk studio/ Rois Jajeli
Surabaya -
Film berjudul ‘?’ (baca tanda tanya) besutan Hanung Bramantyo mendapat pujian dari Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf. Mantan Ketua Umum GP Ansor ini menilai film tersebut sebuah karya kreatif yang menggambarkan pluralisme bagi kemajuan bangsa.
Pujian itu mengalir setelah Gus Ipul nonton bareng di XXI Sutos, Jalan Hayam Wuruk, Surabaya, Jumat (8/4/2011).
“Saya kira ini karya film yang kreatif dan mencoba mengungkap fakta melalui skenario yang kita lihat menggambarkan plurarisme pelangi,” kata Gus Ipul didampingi istrinya.
Gus Ipul memang tidak sendiri saat menonton film itu. Dia juga mengajak 25 orang pengurus wilayah Ansor Jatim maupun Surabaya serta anggota Banser. Tujuannya, agar mereka bisa melihat film garapan suami Zakia Adya Mecca itu secara utuh dan tidak sepenggal-sepenggal.
“Secara keseluruhan film ini bisa menjadi inspirasi bagi bangsa, bagaimana caranya bisa membangun kebersamaan bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang,” tambah Gus Ipul.
Namun Gus Ipul juga memberikan catatan bahwa ada adegan dalam film yang membuat dirinya kurang setuju. Adegan itu adalah pemukulan Sholeh, seorang anggota Banser terhadap Hendra yang merupakan seorang pria keturunan Tionghoa.
“Mungkin kita tidak setuju dengan adegan itu. Tetapi itu lebih diakibatkan adanya masalah antar person. Tapi secara keseluruhan tidak ada masalah. Yang penting endingnya cukup inspiratif,” lanjut Gus Ipul.
Mengenai adanya dialog bahwa Banser merupakan sebuah pekerjaan, Gus Ipul mengatakan bahwa dialog itu harus dilihat secara utuh. “Saya kira yang dikatakan pekerjaan tadi itu ada lanjutannya, dalam adegan itu dikatakan bahwa pekerjaan itu adalah pekerjaan di jalan Allah dan mengabdi di jalan Allah,” terang Gus Ipul.
Gus Ipul sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat yang menonton film tersebut untuk memberi penilaian. Atau jika perlu, pihak yang tidak puas, bisa membuat film yang lebih bagus dari film garapan Hanung.
“Saya berharap semua sahabat Banser untuk melihat secara utuh dan tidak memandangnya sepotong-potong. Saya meminta teman Banser dan Ansor yang lain untuk melihat semua,” tandas Gus Ipul.
Sementara itu, Ketua PW GP Ansor Jatim, Alfa Isnaini, mengatakan bahwa yang ingin mengkritisi harus melihat dulu filmnya. Isnaini sendiri secara pribadi mengkritik dialog dalam film yang mengatakan bahwa Banser merupakan suatu pekerjaan. “Nonton dulu baru mengkritik,” ujar Isnaini.
Isnaini menambahkan bahwa Ansor Jatim berencana akan mengundang sang sutradara, Hanung, untuk berdiskusi dan melihat kejadian bom di Mojokerto yang menewaskan anggota Banser saat mengamankan perayaan Natal beberapa tahun silam.
“Ketimbang rasan-rasan (bergunjing), lebih baik kita sharing. Kita akan mengundang Mas Hanung untuk meluruskan dan menjelaskan kejadian bom di Mojokerto,” tandas Isnaini.
(iwd/gik)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Baca Juga:
- Kine Club Diminta Solid untuk Perkembangan Film di Surabaya
- Peredaran Film Asing Dihentikan, Bioskop Surabaya Masih Ramai
- Muhammadiyah: Film 2012 Tak Perlu Ditanggapi Serius
- MUI Jatim Imbau Warga Tak Nonton 2012
- Menimba Ilmu untuk Bekal Festival Film Pendek
No comments:
Post a Comment