Recent Posts

Sunday, April 22, 2012

TNI AL Izinkan Pembangunan Jalur MRT Disekitar Bandara Juanda

Your browser does not support iframes.

elevated8 dalam


Surabaya -
Proyek angkutan massal atau Mass Rapid Transit (MRT) berbasis kereta listrik dengan double track elevated railway rute Stasiun Gubeng – Bandara Juanda mendapatkan lampu hijau dari TNI AL.

Otomatis rencana pembangunan jalur kereta yang melintas Jalan Raya Juanda yang notabene lahan milik TNI AL mulai dari Aloha sampai ke arah bandara pun tidak ada lagi permasalahan. Sebelumnya, rencana melalui Raya Juanda dan sekitar bandara memang menuai pro kontra karena dikhawatirkan mempengaruhi keselamatan penerbangan.

“TNI AL juga oke, tidak ada masalah,” ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Kamis (14/4/2011).

Gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo ini mengatakan, saat ini akan melakukan pembenahan, sehingga pembangunan double track elevated railway itu terealisasi sesuai dengan perencanaan awal.

“Sekarang dibenahi, sehingga akhir 2011 sudah ada bangunan baru dan sistem baru,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek MRT Gubeng-Bandara Juanda itu digembar-gemborkan Pemprov Jatim akan dimulai Tahun 2011 dengan biaya sekitar Rp 1,2 Triliun.

Tahap awal akan dibangun tiang pancang antara Aloha-Raya Juanda sepanjang 270 meter dengan dana dari APBN senilai Rp 30 Miliar. Pembangunan tiang pancang itu beralasan untuk memancing minat investor.

Informasi yang dihimpun, MRT Gubeng-Juanda itu bagian dari roadmap proyek kereta sepanjang 110 Km yang terintegrasi dengan berbagai kota di Jawa Timur yang sebelumnya telah ditandatangani oleh Menteri Perhubungan saat dijabat Djuasman Syafeii Djamal dan Gubernur Jatim Imam Utomo pada 5 Agustus 2008.

Proyek itu terbagi atas dua tahap dengan total jalur yang dikerjakan mencapai panjang 110 km. Tahap I, skenarionya terdiri atas ruas Kandangan (Sby)-Surabaya-Waru-Sidoarjo sepanjang 42 km termasuk program double track dan membuat jalur rel melayang (elevated).

Tahap ini juga termasuk perbaikan stasiun dan pembangunan sejumlah perhentian (shalter). Tahap II berupa pembangunan jaringan kereta menjadi double track untuk ruas Kandangan Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto, Waru-Sidoarjo-Porong Sidoarjo-Bangil Pasuruan.
 
Pengembangan proyek kereta terintegasi di Surabaya dan sekitarnya itu telah melalui proses studi lembaga asal Pranci, SNCF (Societe Nationale des Chermins de fer Francais) pada 1994.

Waktu itu ditaksir alokasi total pengembangan kereta teritegrasi yang menghubungkan Surabaya, Lamongan, Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto sebesar Rp 17,39 triliun.

(roi/gik)



Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Baca Juga:

  • Rencana MRT Gubeng-Juanda Dimatangkan
  • Pelaksana Proyek Fly Over Bandel, PT KA Pasang Papan Larangan
  • Meski Dilaporkan ke Kapolda, Aktivitas Proyek Fly Over Jalan Terus
  • Rel Trem Dibongkar Proyek Fly Over, PT KA Lapor Kapolda Jatim
  • Rel Trem Dirusak Proyek Fly Over Diponegoro, PT KA Lapor Kemenhub
  • Rel Trem di Lokasi Fly Over Diponegoro Dirusak, PT KA Lapor Polda Jatim

1x1


bannerpromo allproperty bukukuning 280x125

Sumber:http://feedproxy.google.com/~r/detik/Zgvz/~3/vsr15cpGuhk/tni-al-izinkan-pembangunan-jalur-mrt-disekitar-bandara-juanda

No comments:

Post a Comment