Taufik \’Monyong\’ /fb
Surabaya -
Selain melaporkan ke polisi karena dikeroyok, Taufik ‘Monyong’ juga akan menggugat RSU dr Soetomo secara perdata. Tak tanggung-tanggung, rumah sakit milik Pemprov Jatim itu digugat Rp 10 Miliar.
“Sekarang tuntutan materiil dan inmateriil sedang disusun dan insyaAllah minggu depan akan kami ajukan,” kata kuasa hukum Taufik, M Sholeh, saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (14/4/2011).
Ganti rugi sebesar itu, kata Sholeh, tidak akan dinikmati seniman nyentrik itu maupun rekan-rekannya. Karena bila pengadilan nantinya mengabulkan gugatannya, lanjut Sholeh, akan disumbangkan untuk mensubsidi warga miskin yang tak terdata jamkesmas maupun jamkesda.
“Kalau tuntutan kami dikabulkan, kami akan sumbangkan ke warga miskin,” tandas Sholeh.
Sebelumnya RSU dr Soetomo yang menyangkal adanya pengeroyokan dan pemukulan terhadap Taufik ‘Monyong’. Bahkan Taufik yang dituding melakukan pemukulan. Tuduhan itu berdasarkan hasil visum yang disampaikan Ketua Forum Pers RSU dr Soetomo, dr Urip Moertedjo.
Kepada wartawan dr Urip menyatakan bahwa petugas Satpol PP yang berusaha melerai terkena pukulan. Sedangkan visum Taufik tidak disebutkan adanya luka yang dialami akibat adanya pemukulan seperti yang dituduhkannya.
Sementara pengakuan Taufik saat mengadu ke Komisi E DPRD Jatim menyatakan kejadian itu berawal saat dirinya mengantar seorang pasien asal Madura bernama Tari yang menderita tumor pada leher dan paha.
Setelah lama menunggu di ruang poli jantung untuk membayar, ada kabar bahwa komputer kasir macet. Melihat itu Taufik menyarankan agar sistem pembayaran dilakukan secara manual saja mengingat masih banyak pasien yang mengantre termasuk seorang ibu hamil di sampingnya.
Tetapi pegawai kasir malah memandang sinis ke Taufik karena penampilannya yang ala kadarnya khas penampilan seorang seniman. Karena tak dipedulikan, Taufik kesal dengan mengatakan bahwa kalau pelayanannya seperti itu, lebih baik dia pergi ke dukun.
Taufik juga mengatakan bahwa jika gaji kurang pegawai berdemo, tetapi dalam memberikan pelayanan seperti tempe.
“Petugas itu kemudian memanggil petugas lain bernama Suaib. Tetapi saya tetap berkata ke ibu itu sambil menunjuk badge propinsi yang dipakainya. Saya berkata ibu seharusnya malu,” kata Taufik.
Mendadak, dua bogem dilayangkan ibu yang bernama Wika itu ke wajah dan bibir Taufik. Untuk selanjutnya, tanpa dikomando sedikitnya 6 orang pegawai mengeroyok Taufik.
Kalung dan kain ulos yang dipakai Taufik putus dan sobek akibat dikeroyok. Insiden itu akhirnya dilerai oleh seorang tentara. Taufik kemudian disuruh masuk ke sebuah ruangan bersama seorang polisi dan salah satu pegawai lain.
Pegawai itu meminta agar kasus tersebut diselesaikan secara musyawarah alias damai, tetapi ditolak. Taufik akhirnya melaporkan kekerasan itu ke Polsek Gubeng.
(gik/gik)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Baca Juga:
- RSU dr Soetomo Sangkal Ada Pengeroyokan Terhadap Taufik ‘Monyong’
- Dikeroyok di RSU dr Soetomo, Taufik ‘Monyong’ Wadul Dewan
- Taufik Monyong Dikeroyok, Direksi RSU dr Soetomo Dipanggil Dewan
- Taufik Monyong Dikeroyok di RSU Soetomo, Gus Ipul Anggap Hanya Salah Paham
- Taufik Monyong Dikeroyok, RSU dr Soetomo akan Minta Maaf Bila Salah
- Buntut Pengeroyokan, Seniman Taufik Monyong Gugat RSU dr Soetomo
No comments:
Post a Comment