File: detiksurabaya.com
Kediri -
Pemerintah Kota Kediri mengambil langkah tegas terhadap pembongkaran kediaman Kolonel (Purn) Soerachmad, yang tetap dilakukan pihak investor tanpa mengindahkan larangan. Permintaan penghentian kegiatan itu secara resmi disampaikan dan selanjutnya dilakukan kajian bersama Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Kediri Tri Krisminarko mengatakan, pihaknya menyampaikan permintaan tersebut Kamis (14/4/2011) petang. Permintaan itu disampaikan setelah sebelumnya BP3 menyampaikan rekomendasi, dengan alasan kediaman Kolonel (Purn) Soerachmad memiliki nilai sejarah tinggi untuk bisa dijadikan cagar budaya.
“Saya sendiri kemarin datang ke lokasi. Ada juga Satpol PP, yang intinya kami minta pembongkaran itu dihentikan,” tegas Tri kepada detiksurabaya.com saat dihubungi, Jumat (15/4/2011).
Tri menambahkan, pihaknya saat ini sedang mendatangkan BP3 Trowulan ke lokasi untuk selanjutnya dilakukan kajian bersama. “Undangan lisan sudah kami sampaikan kemarin petang. Mungkin mereka sedang dalam perjalanan,” ujarnya.
Dalam kajian tersebut, beberapa aspek akan dipertimbangkan untuk memutuskan apakah pembongkaran bisa dilanjutkan apa tidak. Selain aspek nilai sejarah, penilaian etika juga dipertimbangkan, dengan salah satu alasan adalah keberadaan Gereja Protestan di Indonesia (GPdI) Imanuel tepat di sebelah utara kediaman Kolonel (Purn) Soerachmad.
“Keputusannya nanti menunggu kajian BP3. Kami sebenarnya tidak bisa melarang rumah itu dibongkar, tapi kalau dari kajian dianggap tak selayaknya dilanjutkan, kami mohon agar investor bisa memahaminya,” jelas Tri.
Disinggung kemungkinan Pemkot Kediri mengambil alih bangunan bersejarah itu, Tri mengaku belum bisa memutuskannya. Langkah selanjutnya dari apapun keputusan yang nantinya dihasilkan akan terlebih dahulu dibahas.
Sebelumnya, kediaman Kolonel (Purn) Soerachmad di Jl KDP Slamet Kelurahan Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, benar-benar dibongkar oleh pemilik dan investor yang saat ini menguasainya. Pembongkaran itu tak mengindahkan larangan yang sudah disampaikan sebelumnya oleh Pemkot Kediri.
Sesuai dengan rencana sebelumnya, bangunan yang menjadi saksi sejarah pendirian Kodam se Indonesia tersebut akan disulap menjadi lapangan futsal, area cuci mobil serta cafe terbuka dan tertutup. Bahkan dalam pengembangannya nanti, kos-kosan berlantai 6 akan didirikan di lokasi yang sama.
(fat/fat)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Baca Juga:
- Menengok Rumah Persinggahan Jendral Soedirman di Kediri
- Ahli Waris Berani Bongkar Rumah Perintis Kodam Karena Tidak Ada Nilai Sejarah
- Pemkot Kediri Tolak Pembongkaran Rumah Perintis Kodam
- Pemkot Kediri Disarankan Beli Rumah Tokoh Perintis Kodam
- BP3: Rumah Kolonel (Purn) Soerachmad di Kediri Layak Cagar Budaya
- Sikap Resmi Pangdam V Brawijaya Dinanti
No comments:
Post a Comment