Recent Posts

Wednesday, April 25, 2012

Bahaya Mouthwash Bagi Kesehatan Mulut & Gigi

placeholder

Dok. Thinkstock

Jakarta – Berkumur dengan mouthwash setelah menyikat gigi memang menimbulkan sensasi lebih bersih dan segar di mulut. Tapi dibalik itu, mouthwash bisa menimbulkan dampak berbahaya bagi gigi dan mulut.

Beberapa bahan yang terkandung dalam mouthwash punya efek merugikan untuk gigi dan gusi jika tidak digunakan dengan benar. Menurut Robin Seymour, profesor perbaikan masalah gigi dari Newcastle University, saat ini banyak produk mouthwash yang mengandung alkohol hingga 26 persen per satu kemasan. Alkohol bekerja sebagai agen ‘pembawa’ yang mengoptimalkan fungsi menthol, eucalyptol dan thymol untuk menembus lapisan luar gigi dan menyingkirkan plak.

Kedengarannya memang tidak berbahaya, tapi alkohol bisa menyebabkan kekeringan di mulut dan menghilangkan ‘mucus’ suatu zat yang menjaga mulut tetap basah dan lembab. Mulut yang kering menimbulkan bau nafas tak sedap dan sensasi ‘menggigit’ saat berkumur.

Dikutip dari Daily Mail, mouthwash yang mengandung alkohol juga sering disebut-sebut sebagai penyebab meningkatnya risiko kanker mulut. Hasil penelitian yang diterbitkan Dental Journal of Australia melaporkan bahwa ethanol (sejenis alkohol) dalam mouthwash bisa memicu peningkatan zat-zat berbahaya yang bisa menembus lapisan kulit di sekitar mulut dengan mudah. Racun dalam alkohol yang disebut acetaldehyde juga bisa terakumulasi di dalam mulut.

Sebagian produk mouthwash bahkan bisa menyebabkan gigi bernoda, karena zat kimia yang bernama chlorohexidine gluconate. Zat ini sebenarnya diciptakan untuk mengurangi bakteri dan menyingkirkan plak, tapi efeknya justru menimbulkan bau mulut tidak sedap dan noda. Jika digunakan terus menerus, mouthwash bisa menyebabkan timbulnya noda kecokelatan pada enamel gigi karena reaksi kimia.

“Chlorohexidine menyebabkan noda pada gigi dalam pemakaian mouthwash selama sepuluh hari, karena bereaksi dengan zat aditif makanan yang mungkin masih tertinggal. Zat aditif biasa terdapat pada soda, teh, kopi dan red wine,” jelas Profesor Robin.

Apakah kita harus menghindari pemakaian mouthwash untuk kesehatan gigi dan mulut? Profesor Robin menyarankan untuk menggunakan mouthwash tanpa alkohol, dengan label ‘alcohol-free’. Selain tidak membuat mulut kering, juga meminimalisir terbentuknya noda cokelat pada gigi. Sebaiknya jangan langsung berkumur dengan mouthwash setelah menyikat gigi, tapi tunggu 30 menit dulu. Beberapa bahan dalam pasta gigi seperti foaming agent dan sodium lauryl sulphate bisa bereaksi dengan fluoride di dalam mouthwash, menonaktifkan sehingga kehilangan efeknya.

(hst/hst)


Sumber:http://feedproxy.google.com/~r/detik/VASR/~3/y_H0yGleAUc/bahaya-mouthwash-bagi-kesehatan-mulut-gigi

No comments:

Post a Comment